Cerita Mahasiswi Australia yang Jatuh Hati Dengan Suku Dayak Taman Kapuas - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Saturday, January 28, 2023

Cerita Mahasiswi Australia yang Jatuh Hati Dengan Suku Dayak Taman Kapuas

Foto: Mia Dunphy bersama warga Dayak Taman Kapuas, Desa Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (27/1/2023)/ Istimewa 

Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-

Mia Dunphy adalah Mahasiswi Asal Australia yang jatuh hati dengan Suku Dayak Taman Kapuas,  Mulai dari Kehidupan, Adat Istiadat, serta Kebudayaannya ia sukai, berikut penuturanya kepada kami saat ditemui di Desa Sayut Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu. Jum'at (27/01/2023)

Dalam Sampaianya diri nya menuturkan jika tujuan nya datang ke Indonesia untuk melakukan penelitian tentang perdagangan dan panen sarang burung walet di gua alami dan rumah walet di Kapuas Hulu khususnya di Desa Sayut selama kurun waktu enam bulan. 

" Tujuan saya datang ke Desa Sayut untuk melakukan Penelitian study S3 PhD,  dari University of Melbourne di Australia, selama enam bulan,  dimana penelitian saya tentang perdagangan dan panen sarang burung walet di gua alami dan rumah walet di Kapuas Hulu, dan Desa Sayut saya pilih karena orang-orangnya memiliki sejarah itu yaitu masih bekerja di gua alami sampai sekarang". Tuturnya

Saat ditannyai soal mengapa dirinya sangat menyukai Kebudayaan, Tradisi, serta adat istiadat suku Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut, mahasiswi kelahiran Dorroughby, New South Wales, Australia ini mengatakan jika suku Dayak Taman masih memegang kuat tradisi selain itu keramah tamahan orang di Desa Sayut yang membuatnya Kagum.

" Desa Sayut adalah luar biasa,  saya merasa disambut sejak hari pertama saya tiba di sini, setiap hari orang-orang mengundang saya untuk datang ke rumah mereka, setiap hari anak-anak senang bermain dengan saya, dan setiap hari saya merasa lebih betah di sini, saya tidak pernah merasa disambut seperti di Sayut. Semua orang di sini adalah keluarga saya, nah disinilah saya sangat jatuh hati, mereka menganggap aku keluarga bahkan aku mendapatkan nama dalam status sosial tertinggi ( Samagat)  di sini, Mereka memberiku nama "Kasien". Katanya. 

Selain itu mahasiswi S3 University of Melbourne Australia menyampaikan jika dia tidak akan pernah melupakan kebaikan orang Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut selama Penelitian, bahkan ia akan datang kembali dan berkeinginan jika menikah memakai Adat Perkawinan Suku Dayak Taman Kapuas.

" Rasanya saya tidak mau pulang dari disini,  karena saya punya banyak kenangan yang tidak terlupakan di Desa Sayut, beragam aktivitas saya lakukan bersama mereka, mulai dari kegiatan sehari - hari, berkebun berladang, kegiatan sosial, ikut acara adat seperti upacara adat kematian, upacara adat perkawinan saya ikuti,dan mereka sangat antusias ketika saya hadir dan selalu membantu  saya terutama dalam penelitian yang saya lakukan"

"Sangat sedih rasanya jika saya harus meninggalkan Desa Sayut berserta orang-orangya, mereka akan ada selalu dalam kenangan saya,  saya akan meceritakan hal ini kepada teman dan semua orang akan kebaikan mereka,sejak saya tinggal di Sayut, saya coba belajar bahasa Taman, Saya sudah tahu beberapa kata-kata dan orang Sayut sangat suka ketika saya bisa bahasa Dayak Taman, saya pikir belajar bahasa lokal sangat penting.  bahkan karna saya sudah menjadi bagian dari mereka saya berkeinginan jika menikah nanti menggunakan Adat istiadat orang Dayak Taman Kapuas di Desa Sayut " sambungnya. 

Sementara itu Abdias Suligantingan Nyokan selaku kepala Adat Desa Sayut mengatakan jika Kasien (Mia) sejak pertama kali menginjakan kaki di Desa Sayut telah menunjukkan sikap yang sangat baik,  mampu beradaptasi dengan cepat, serta membaur dengan masyarakat di Desa sayut.

" Kasien (Mia) sangat ramah, dia mempunyai hati yang baik, kemanapun dan siapa pun yang bertemu dengannya ia sapa,  terlebih dia sangat fasih berbahasa Indonesia dan sudah beberapa suku kata Dayak Taman ia ketahui dan itu mempermuda ia untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan kami"

" Bagi kami Kasien bukanlah orang lain lagi namun ia sudah kami anggap keluarga dan menjadi bagian dari kami,  cukup banyak hal positif yang ia lakukan disini, bahkan disetiap acara adat ia selalu hadir, untuk itu kami berharap Kasien tidak akan pernah melupakan kami,  karena banyak kenangan yang buat untuk kami,  semoga Kasien bisa kembali lagi ke sini karena dia adalah keluarga kami " pungkasnya.

Penulis : Daling
Repost: Yohanes Santoso 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad