Bupati Sis dan Mitra Pembangunan Teken MoU Collaborative Governance - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Friday, October 13, 2023

Bupati Sis dan Mitra Pembangunan Teken MoU Collaborative Governance


Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyaksikan para mitra pembangunan melakukan teken pada MoU Collaborative Governance di Aula DPRD Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (13/10/2023)/Yohanes Santoso 

Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Kepala Bappeda Kapuas Hulu, Ambrosius Sadau mengatakan bahwa, sebanyak 17 mitra pembangunan berkarya di Kapuas Hulu. Mitra pembangunan tersebut adalah AMAN Kapuas Hulu;
Serakop Iban Perbatasan (Sipat); GIZ;
Perkumpulan Bentang Kalimantan Tangguh (BKT); Yayasan Kehati Indonesia (TFCA Kalimantan); Lanting borneo; Yayasan Merangat; Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara; Yayasan Pelestari Ragamhayati dan Cipta Fondasi Indonesia (yayasan PRCF Indonesia); Yayasan Ekowisata Indonesia (Indecon);
Yayasan Riak Bumi; Yayasan WWF Indonesia; Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL); Solidaridad; Madani;
Putussibau Art Community (PAC);
Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA).
Sadau menegaskan tujuan dari MoU ini adalah sebagai dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa aspek penting yang hendak dicapai dari MoU ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat; Pemberdayaan ekonomi lokal; Pengetasan kemiskinan; Peningkatan infrastruktur; Peningkatan kualitas pendidikan; Peningkatan kualitas layanan kesehatan. "Perlindungan lingkungan berkelanjutan; Penguatan tata kelola; Peningkatan kapasitas institusi, dan
Pemberdayaan masyarakat," tuntas Sadau.
Ketua AMAN Kapuas Hulu, Sutomo Mana mengatakan bahwa ini adalah langkah luar biasa. Sebagai mitra pembangunan, pihaknya menyambut baik ide dari Kepala Bappeda Kapuas Hulu karena OPD sudah memikirkan pembangunan jauh kedepan. "Ini juga menjawab keberadaan mitra pembangunan, apa yang akan dilakukan dan telah dilakukan," tegasnya.
Tomo mengatakan masing-masing mitra pembangunan bekerja tetap mengacu pada RJMD Kapuas Hulu. Masing-masing mitra pembangunan punya peran masing-masing, ada yang disektor budaya, adat, pertanian ekonomi, restorasi ekosistem dan lain-lain. "MoU ini membawa komitmen baru untuk bekerjasama," tuntasnya.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menegaskan bahwa pemerintah kewalahan membangun Kapuas Hulu yang begitu luas. "Kami berharap para mitra ikut membangun dan bersinergi membangun Kapuas Hulu agar lebih baik," ucapnya.
Bupati menegaskan bahwa Kapuas Hulu sangat komitmen dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Sebab itu Kapuas Hulu punya banyak predikat mulai dari HoB hingga Cagar Biosfer dari UNESCO. "Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, perlu MoU collaborative governance," ucapnya. 
Bupati menuturkan bahwa, Bappeda Kapuas Hulu mendata ada 17 mitra pembangunan yang bergerak untuk pembangunan berkelanjutan. Ini perlu MoU untuk sinergitas program. "Saya mengapresiasi kerjasama yang di inisiasi Bappeda Kapuas Hulu," ucap Bupati.
Dari MoU ini kebutuhan daerah mesti sinkron dengan apa yang dikerjakan mitra pembangunan. Produk lokal hendaknya bisa dikembangkan untuk ekonomi masyarakat di wilayah kerja para mitra. "Mitra kerja mungkin punya jaringan di luar negeri, bantu promosikan keunggulan di Kapuas Hulu, agar bisa berdampak pada investasi daerah," tuntas Bupati Kapuas Hulu.
Penandatanganan MoU collaborative governance ini turut disaksikan Ketua DPRD Kapuas Hulu, Kuswandi, para Kepala OPD Kapuas Hulu dan perwakilan para mitra pembangunan.
Penulis: Yohanes Santoso 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad