FGD Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Danau Sentarum - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Wednesday, June 22, 2022

FGD Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Danau Sentarum

Foto: FGD Pengendalian Pemanfaatan Ruang Danau Sentarum di aula Hotel Grand Banana Putussibau, Rabu (22/6/2022)/ Rovi Andila

Kapuas Hulu - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, H. Mohd Zaini menghadiri acara FGD penyusunan perangkat pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan Danau Sentarum, DAS Kapuas, WS Kapuas. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Hotel Banana putussibau, Kapuas Hulu, pada Rabu (22/06/2022). 

Sekda Kapuas Hulu, Mohd Zaini, menyampaikan bahwa kegiatan FGD tersebut difasilitasi oleh kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring maupun luring. "FGD ini berkenan dengan kawan Danau Sentarum, yang memang nampaknya kita lihat sudah ada terjadi pencemaran," terang Sekda. 

Oleh karena itu, lanjutnya, melalui FGD ini dibahas pemanfaatan ruang atau pengendalian pemanfaatan ruang yang ada di kabupaten Kapuas Hulu. Nanti akan ada saran dan masukan, dalam rangka untuk melaksanakan pemanfaatan ruang tersebut.

Sekda Zaini menjelaskan bahwa ada Peraturan Daerah Kapuas Hulu Nomor 1 tahun 2014 tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten Kapuas Hulu. Tentunya nanti akan dilakukan penyesuaian - penyesuaian kembali, berkenan dengan kegiatan FGD ini, pasalnya ada ruang tertentu yang mungkin tidak sesuai lagi peruntukan nya. 

"Itu yang memang kita lakukan, khususnya yang kawasan Danau Sentarum. Danau tersebut merupakan kawasan strategis yang ada di kabupaten Kapuas Hulu sebagai serapan air dan yang kita harapkan nanti ada rekomendasi yang memang diberikan, sehingga nanti kawasan danau Sentarum betul-betul terjaga, terutama terkait serapan air," tegas Sekda. 

Melihat kondisi sekarang mungkin masalah yang muncul salah satunya pencemaran karena terjadi pendangkalan - pendangkalan akibat dari faktor sungai di sekitar danau Sentarum itu. Sebab itu, lata Sekda, sangat diharapkan ada upaya melalui pengerukan. Pengerukan itu salah satu solusi untuk bisa sebagi resapan air atau tampungan air bisa lebih maksimal. 

"Sehingga mungkin kalau kita lihat kemarin, biasanya banjir besar terjadi 10 tahun sekali, tapi pada tahun 2021 kemarin 1 tahun 3 kali terjadi banjir besar, ini juga faktor terjadinya pendangkalan di danau Sentarum sebagai daerah resapan air," ujarnya. 

Mohd Zaini berharap melalui FGD akan ada saran dan masukan serta rekomendasi yang terbaik untuk bagaimana kawasan - kawasan baik itu kawasan danau Sentarum itu sendiri maupun kawasan aliran sungai atau DAS bisa terjaga.

Penulis : Rovi Andila
Editor : Yohanes Santoso 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad