Imlek Momentum Untuk Memperkuat Harmonisasi di Masyarakat - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Friday, February 4, 2022

Imlek Momentum Untuk Memperkuat Harmonisasi di Masyarakat

Foto : Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat memberi arahan kepada masyarakat agar memperkuat harmonisasi antar etnis di Kapuas Hulu saat menghadiri perayaan Imlek di kecamatan Kalis, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (3/2/2022)/ Yohanes Santoso.

Kapuas Hulu - Misa syukur dan perayaan Imlek bersama diadakan Yayasan Bakti Mulia dan Paroki Peniung - Bunut Keuskupan Sintang, desa Kalis Raya, kecamatan Kalis, Kamis (3/2/2022). Misa dan perayaan Imlek itu dilakukan terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan. 
Misa umat Katolik dipimpin oleh Uskup Sintang, Mgr. Samuel Onton Sidin. Usai misa, dilanjutkan dengan perayaan sederhana Imlek bersama dengan suguhan barongsai.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menghadiri perayaan Imlek yang diadakan masyarakat Kalis tersebut.

Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menuturkan dalam visi misi Kapuas Hulu, unsur Harmonis adalah yang terdepan. Hal ini dirangkum dalam Harmonis, Energik, Berdaya saing, Amanah dan Terampil (HEBAT). "Dengan harmonis kita saling menghargai dan tidak membeda-bedakan," tutur pria yang akrab disapa Wahyu.
Pemda Kapuas Hulu, kata Wabup, memberi apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat Kalis. Ini merupakan wujud syukur bersama kepada Allah SWT. "Karena atas berkat dan rahmatnya kita semua disini masih bisa merayakan Imlek, dalam keadaan sehat," ujarnya.
Kegiatan tersebut, menurut Wahyu, merupakan suatu kegiatan yang merawat kemajemukan. Sejalan dengan visi misi daerah, membangun keharmonisan. "Kita gunakan setiap momentum untuk menumbuhkan kebersamaan, memperkuat harmonisasi di masyarakat," tegasnya.
Kepada para tokoh dan masyarakat di Kalis, Wabup menghimbau agar semuanya menjadi pelopor dalam mempersatukan bangsa. Dukung program pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya saing serta berkebudayaan. "Karena sekarang eranya sudah berubah, jangan sampai budaya kita hilang tergerus perkembangan zaman," tuntas Wahyu.

Sementara itu Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin menuturkan sejak dahulu gereja Katolik menghargai budaya, seperti hari ini sehubungan dengan budaya Tiong Hoa. Dalam gereja ada istilah inkulturasi, dimana kebudayaan diungkapkan dalam berbagai cara.
Hari ini, lanjut Uskup Sintang, umat yang Tiong Hoa dan etnis lain yang bergama Katolik ikut bersama-sama merayakan misa. Ini merupakan suka cita bersama, kebersamaan itu yang terpenting. "Ini persaudaraan dalam iman kepada Tuhan dan menghargai etnik Thiong Hoa," tutur Uskup Sintang.
Kepada yang Ilahi, kata Uskup, semua mengucapkan syukur. Itu adalah harapan agar kedepannya kehidupan yang baru lebih bermakna, bermutu, semakin indah dan semakin baik. " Seperti indahnya musim semi, setelah kita tinggalkan kusamnya musim dingin," kias Uskup Sintang.

Penulis : Yohanes Santoso

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad