Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) se Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Selasa (23/1/2024)/ Istimewa
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) se Kecamatan Putussibau Selatan, Selasa (23/1/2024). Kegiatan tersebut diadakan di Lapangan Sepakbola Lawit, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus menegaskan bahwa Porseni merupakan kegiatan pendidikan. Sama seperti kegiatan pendidikan lainnya. "Dari kegiatan porseni juga diharapkan terbentuknya karakter profil pelajar pancasila," ucap pria yang akrab disapa Bang Sis ini.
Bupati Sis berharap peserta dapat bertanding dan berlomba dengan jujur dan sportif. Hindari kecurangan, tindakan yang menghalalkan segala cara dan raihlah prestasi dengan cara yang benar dan adil.
"Jika pesaing ternyata lebih siap dan unggul, hendaknya berlapang dada untuk mengakui kemenangan lawan," tegasnya.
Bupati Sis mengatakan bahwa semua peserta didik di sekolah berhak mendapatkan bimbingan dari para guru. Para guru olahraga hendaknya membudayakan olahraga sebagai bagian dari gerakan sekolah sehat. Sebab, olahraga tidak hanya berfungsi sebagai jalan menuju prestasi dan industri (sport industry), tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan proses belajar.
Olahraga lari, misalnya, bermanfaat bagi pertumbuhan sel-sel otak baru di wilayah hippocampus. "Ini adalah bagian otak yang berperan penting dalam membentuk ingatan. Kinerja otak yang optimal merupakan modal penting dalam proses belajar," ucapnya.
Kepada guru pendidikan seni budaya, Bupati Sis menegaskan bahwa mereka juga memiliki peran yang sangat penting bagi seluruh peserta didik di sekolah. Mereka membuat peserta didik dapat mengenal keanekaragaman budaya yang memperkaya bangsa Indonesia. Mengenal keanekaragaman budaya dapat menumbuhkan rasa bangga dan mempererat semangat persatuan. "Seni budaya bangsa merupakan benteng yang melindungi jati diri bangsa dari gempuran paham-paham dan budaya asing yang semakin deras memasuki ruang-ruang pribadi dan keluarga melalui jaringan internet," tuntasnya.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment