![]() |
Foto: Kasus Gigitan HPR/Ilustrasi |
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat menjadi sorotan setelah angka kasus rabies meningkat, berdasarkan data yang diperoleh per 15 Juni 2023 sudah ada 339 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) dengan total korban 8 orang meninggal dunia. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sintang. Perlu langkah pencegahan agar kasus rabies tidak meluas di Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Kabupaten Kapuas Hulu, Kastono menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipasi di kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sintang. Langkah antisipasi tersebut berupa menyiapkan Serum Anti Rabies (SAR) dan Vaksin Anti Rabies (VAR). "Sebagai antisipasi kita sudah memberikan stok SAR dan VAR ke Puskesmas Silat Hulu dan Silat Hilir, dua kecamatan ini berbatasan dengan Sintang," ujarnya, Selasa (27/6/2023).
Kastono juga menuturkan bahwa periode Januari-Juni 2023 sudah ada enam kasus gigitan HPR di Kapuas Hulu. Ada tiga kasus gigitan HPR di kecamatan Selimbau, sedangkan di kecamatan Badau, Embaloh Hulu dan Semitau masing-masing satu kasus gigitan HPR. Tindakan yang dilakukan terhadap para korban langsung mencuci luka gigitan dengan air mengalir seperti sabun atau antiseptik selama 15 menit dan pemberian VAR. "Alhamdulilah sampai hari ini belum ada yang positif rabies," tuntas Kastono.
Sebagai informasi tambahan data kasus gigitan DinkesP2KB Kapuas Hulu berbeda dengan data kasus gigitan HPR yang disampaikan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu. Versi Bidang Perternakan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu kasus gigitan HPR tercatat ada 43 kasus gigitan HPR selama periode Januari - 13 Juni 2023.
Penulis : Yohanes Santoso
#rabies #rabies2023 #kapuashulu #kalimantanbarat #khatulistiwamedia #khatulistiwa
No comments:
Post a Comment