Kapuas Hulu - Direktur Pembangunan Jalan, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Republik Indonesia, Herry Vaza meninjau pembangunan ruas jalan Nanga Erak -Batas Kaltim di kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (11/11/2021). Herry berserta rombongan meninjau hingga kilometer 134 dari pembangunan jalan tersebut. "Kita akan tinjau hingga kilometer 134, sekarang ini masih di kilometer 82 dari arah Putussibau menuju Kaltim," ujar Herry disela peninjauan jalan yang melewati kawasan Hutan Lindung tersebut.
Herry menjelaskan memang perlu ada beberapa perbaikan dari anggaran yang tersedia sehingga pemanfaatannya jalan ini kedepannya akan lebih panjang. Selain dari Kapuas Hulu, Herry mengatakan dirinya sudah meninjau pembangunan jalan dari arah Kaltim menuju Kapuas Hulu. "Dari Kaltim saya sudah cek sampai di titik Kilometer 60, itu pembangunan dari sana ke arah sini. Jadi dari Kapuas Hulu ini masih sekitar 100 km pembangunan jalan baru sampai Kaltim," tegasnya.
Kepala Satker Palalel Perbatasan, Ferry M menambahkan Nanga Erak ke Batas Kaltim panjangnya 147 km. Ini adalah jalan paralel perbatasan. "Pada tahun ini pembangunannya 15 km saja, dana pembangunannya sekitar Rp 57 Miliar," paparnya.
Untuk total ruas yang sudah dikerjakan adalah 50 km, ini pembangunan dari tahun 2020-2021. Jalan yang sudah terbangun Aspal sepanjang 20 km, sisanya masih downgrade. "Ini akan diupayakan berlanjut 2022, kami akan coba usulkan dan harapannya bisa dibangun 20 km lagi," ujarnya.
Sedangkan Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat mengapresiasi perhatian Kementerian PUPR RI terhadap kebutuhan infrastruktur di Kapuas Hulu. Ia pun berharap pembangunan dapat terus dilakukan hingga jalan tuntas ke Kaltim. "Kami berharap pembangunan ini bisa tuntas sampai ke Kaltim," ujar pria yang akrab disapa Wahyu ini.
Selain itu, kata Wahyu, hal terpenting adalah agar jalan paralel perbatasan Nanga Erak- Batas Kaltim bisa segera menyentuh Desa Tanjung Lokang. Dengan begitu mereka bisa punya akses darat ke Putussibau. "Kalau belum mencapai patas Kaltim kami berharap ini bisa direalisasikan untuk mencapai Tanjung Lokang, ada masyarakat kami disana yang terisolir. Dengan adanya jalan ini, mereka bisa merasakan akses darat," tuntas Wahyu.
Penulis: Rovi Andila
Editor : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment