Foto: Taufiq AS, Peserta UKW tingkat Madya yang diadakan PWI dan IJTI bersama DP di Hall Room Hotel Hariss Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (26/7/2024)/ Yohanes Santoso
Pontianak, khatulistiwamedia.com-
Dewan Pers (DP) bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) untuk mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) gelombang kedua. UKW tersebut diadakan di Hall Room Hariss Hotel, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (26/7/2024).
Sebanyak 48 wartawan ikut UKW tersebut, sebagian mengikuti jenjang Wartawan Muda, sebagian lainnya ikut jenjang Madya.
Wakil Ketua Dewan Pers, Muhamad Agung Dharmajaya, membuka kegiatan UKW tersebut. Dalam kegiatan itu dia menegaskan agar wartawan yang mengikuti UKW mengedepankan etika dan adab dalam setiap pemberitaan.
"Kalian sudah terbiasa menulis berita, tapi tantangannya apakah kita kompeten, paham etika, mana yang boleh dan mana yang tidak. Kita harus menjalankan etik, ini adalah hal yang penting," ucap Agung.
Dewan Pers mencatat pada tahun 2023 ada 800an aduan yang disampaikan publik ke dewan pers, baik itu dari masyarakat dan lembaga. Aduan itu terkait pemberitaan di media masa, cetak, elektronik dan siber. "Banyak berita yang melupakan kode etik jurnalistik," tuturnya.
Ia mengingatkan berita tidak boleh dibangun atas dasar tendensi kepentingan pribadi sebab ada kehormatan orang lain yang terganggu, ada adab yang perlu diperhatikan oleh wartawan. "Publik berhak tahu tentang informasi yang sebenarnya, tapi ada kehormatan orang yang harus dijaga," ucap Agung.
Dalam UKW, kata Agung, aspek moral sangat berpengaruh pada kelulusan peserta. Bila itu diabaikan, peserta tidak akan lulu. "Skill kalian saya tidak ragukan lagi dalam menulis berita, tapi kalau tentang etika tidak diperhatikan kalian tidak lulus," tegasnya "Kita jadi wartawan dari latar belakang yang beragam, kita bisa jadi wartawan karena terbiasa membuat berita, mamun membangun adab itu perlu waktu dan perlu mengasah rasa," tambah Agung.
Terkati UKW, lanjutnya, tahun 2024 ini DP menargetkan peserta UKW sebanyak 1680 wartawan dan 1500 yang tersertifikasi. Hari ini Kalbar dan NTT bersamaan melaksanakan UKW. "DP memfasilitasi gratis UKW bagi peserta, ini adalah upaya dari negara membantu wartawan untuk menjadi kompeten," terangnya.
Tantangan saat ini bagi wartawan sangat luar biasa, dimana wartawan dituntut paham tentang berbagai hal. Kalau wartawan tidak adaptif dan profesional dalam pekerjaan maka dia akan tertinggal.
"Saya berharap wartawan cetak, elektronik dan tv yang kut UKW bisa melakukan tugasnya dengan baik dan lancar, semoga kalau sudah kompeten produk jurnalistik kawan-kawan bisa lebih baik," tuntas Agung.
Sementara itu, Ketua PWI Kalbar, Kundori mengapresiasi Dewan Pers yang telah memfasilitasi UKW di Kalimantan Barat. Murut Kundori, wartawan di Kalbar sangat antusias ikut UKW, namun yang memenuhi standar dan lolos administrasi 30 peserta dari berbagai media cetak maupun online yang dibagi kelas jenjang Muda dan Madya
“Peserta tahun ini sangat antusias. Namun saat UKW berlangsung kalau memang tidak kompeten maka tidak diluluskan. Dimana nilai yang diraih minimal dengan nilai setidaknya 70,” jelas Kundori.
Kundori juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun yang terus mendorong program UKW di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Barat.
"Untuk Kalbar sendiri pada bulan Juli sudah dua kali UKW. Pada awal bulan lalu kita gelar secara mandiri kerjasama dengan salah satu perusahaan BUMN. Sekarang UKW kerjsama Dewan Pers," jelas Kundori yang juga menjadi calon penguji magang pada UKW.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment