Guru Jangan Hindari Vaksinasi Karena 'Asumsi' Pribadi - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Wednesday, October 6, 2021

Guru Jangan Hindari Vaksinasi Karena 'Asumsi' Pribadi

Foto: Petrus Kusnadi, Kadisdikbud Kapuas Hulu/ Rovi Andila

Kapuas Hulu - Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka memang sudah di laksanakan di Kapuas Hulu. Proses belajar tatap muka ini tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan. 

Ada beberapa pola yang sudah dilakukan oleh pihak satuan pendidikan, ada yang full melaksanakan pembelajaran tatap muka, ada juga yang mengunakan sistem pembagian jam waktu masuk yang dibagi per sesi, tergantung dari situs dan kondisi di daerah masing-masing.

"Khusus sekolah-sekolah yang berada di pendalaman, yang keluar masuk orang tidak terlalu banyak serta situasi Covid-19 yang sudah jauh menurun, mereka sudah melakukan pembelajaran tatap muka secara full, mulai dari pagi sampai jam 11," katanya saat di temui di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, pada Rabu (6/10/2021).

Pelaksanaan tatap muka terus dipantau Disdikbud Kapuas Hulu. Pemantauan itu melalui para pengawas dan para koordinator Pendidikan yang ada.

"Saya berharap, walaupun wabah pandemi Covid-19 semakin membaik, proses belajar mengajar tetap patuh terhadap disiplin protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan sebelum proses belajar mengajar, cek suhu badan dan lainnya," ucap Kusnadi.

Ia juga menghimbau kepada semua guru agar mau ikut vaksinasi Covid-19. Sekarang sedang ada vaksinasi masal yang sedang dilaksanakan di kecamatan-kecamatan, gunakan kesempatan itu bagi bapak ibu guru dan seluruh tenaga kependidikan yang ada di kecamatan - kecamatan. 

"Jadi saya berharap tidak ada satupun diantara kita, tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak divaksin, terkecuali memang secara medis tidak dibolehkan," ujarnya.

Bagi guru yang tidak bisa divaksin karena faktor kesehatan, itu harus ada keputusan dari pihak dinas kesehatan atau tenaga dokter yang ada. Itu tidak boleh atas dasar kesimpulan sendiri.
"Pihak yang bisa mengatakan kita boleh atau tidak divaksin itu adalah tenaga medis. Tugas kita datang ke tempat pelayanan vaksinasi, lakukan skrining disana, disana akan ada tenaga medis yang memeriksa kita," tuntas Kusnadi.

Penulis : Rovi Andila
Editor : Yohanes Santoso

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad